Berikan Rasa Keberanian Terhadap Ancaman OPM, Prajurit Lintas Udara 432 Latih Bela Diri Masyarakat Yigi

    Berikan Rasa Keberanian Terhadap Ancaman OPM, Prajurit Lintas Udara 432 Latih Bela Diri Masyarakat Yigi

    NDUGA - Dasar dasar beladiri menjadi kunci dalam memicu rasa keberanian masyarakat untuk tidak gentar terhadap ancaman OPM, Satgas Lintas Udara 432 memberikan pelatihan tehnik dasar beladiri dalam membela dirinya dari berbagai bentuk ancaman yang dihadapi, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Kamis (04/07/2024).

    Praka Ahmad Fitra Romanzah, Prajurit Lintas Udara 432 berprestasi, pemegang Juara 1 Karate tingkat Kabupaten/Kota bahkan Provinsi yang memiliki ide untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang beladiri kepada pemuda di Yigi.

    Mengkutip dari perkataan Mr Ip Man Guru besar Wingchun, "Seni bela diri adalah seni yang timbul sebagai salah satu cara seseorang untuk mempertahankan atau membela diri dengan mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dari segala sesuatu yang mengancam hidupnya”, Hongkong (02/02/1974).

    “Itulah yg ingin di munculkan kepada masyarakat Yigi oleh saya sehingga keberanian dan percaya diri akan muncul dari setiap insan untuk tidak tunduk terhadap teror kelompok OPM dan tetap mempertahankan kampung halamannya tanpa ragu, " tegasnya.

    nduga papua pegunungan
    Jurnalis Agung

    Jurnalis Agung

    Artikel Sebelumnya

    Wujudkan Mimpi Mutiara dari Timur, Satgas...

    Artikel Berikutnya

    Pupuk Rasa Persaudaraan, Satgas Yonif 6...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami